Gagal di Masa Lalu, Sukses Besar di Masa Kini: Samsung Rebut Pesanan Chip AI US$100 Juta!

Adi Kusanto

Samsung Electronics mulai melihat perkembangan positif yang signifikan dalam bisnis foundry mereka. Proses manufaktur 4nm, yang sebelumnya menghadapi tantangan terkait yield rate (tingkat hasil produksi yang berhasil), kini menunjukkan tanda-tanda stabilitas yang membaik. Perkembangan krusial ini langsung berbuah manis dengan didapatkannya pesanan besar dari perusahaan Artificial Intelligence (AI) yang berbasis di Amerika Serikat, Tsavorite Scalable Intelligence.

Tsavorite memberikan pesanan chip AI senilai lebih dari US$100 juta kepada Samsung. Seluruh pesanan ini difokuskan pada chip yang disebut Omni Processing Unit, yang mengintegrasikan CPU, GPU, dan memori dalam satu paket. Meskipun jumlah ini tergolong kecil dibandingkan kapasitas foundry global Samsung secara keseluruhan, pesanan ini sangat penting karena menunjukkan pulihnya kepercayaan pelanggan terhadap proses manufaktur chip lama Samsung.

Peningkatan Yield Rate 4nm dan Dampaknya pada Harga

Salah satu alasan utama kembalinya minat pelanggan terhadap proses 4nm Samsung adalah perbaikan substansial pada yield rate. Yield chip 4nm Samsung kini berhasil mencapai kisaran 60 hingga 70 persen.

Peningkatan yield rate ini membuka ruang bagi Samsung untuk menawarkan harga yang jauh lebih kompetitif. Bagi Tsavorite, menggunakan chip dengan proses yang sudah matang (4nm) membantu menekan biaya pengembangan AI mereka. Sementara bagi Samsung, pesanan ini memberikan tambahan volume produksi yang berharga, terutama di tengah fokus mereka yang intensif pada pengembangan proses 3nm dan 2nm generasi berikutnya.

Momentum Positif dan Target Profit 2026

Selama beberapa waktu, Samsung sempat kehilangan banyak pelanggan karena isu yield rate rendah pada proses 3nm dan 4nm. Namun, kini tanda-tanda pemulihan kian terlihat jelas. Selain pesanan chip AI dari Tsavorite, Samsung juga dilaporkan menerima permintaan dari dua produsen perangkat mining asal Tiongkok, di samping kesepakatan bernilai tinggi (US$16,5 miliar) yang sudah terjalin dengan Tesla.

Momentum ini memperlihatkan arah yang lebih positif bagi divisi foundry Samsung. Jika tren stabilitas kualitas proses dan kepercayaan pelanggan ini terus berlanjut, bisnis foundry Samsung berpeluang besar mendekati target profitabilitas yang dicanangkan untuk tahun 2026, dan menjadi jauh lebih menguntungkan pada tahun 2027.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *