Revolusi Manufaktur: Samsung dan Nvidia Berkolaborasi Bangun AI Megafactory Global

Adi Kusanto

Samsung Electronics dan Nvidia, dua raksasa teknologi global, telah mengumumkan kemitraan ambisius untuk mendirikan sebuah AI Megafactory (pabrik raksasa berbasis AI). Kolaborasi ini bertujuan untuk menanamkan kemampuan kecerdasan buatan (AI) secara menyeluruh ke dalam seluruh rantai produksi chip Samsung di seluruh dunia.

Fasilitas baru ini akan menjadi benchmark industri, memanfaatkan puluhan ribu GPU (Unit Pemrosesan Grafis) Nvidia untuk mengintegrasikan AI dalam setiap aspek pembuatan chip, mulai dari desain, manajemen operasional peralatan, hingga kontrol kualitas akhir. Samsung memproyeksikan, pabrik ini memungkinkan analisis dan optimalisasi lingkungan produksi secara real-time yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Implementasi AI Mendalam dan Inovasi Komputasi

Penerapan AI dalam proyek ini sangat mendalam, mencakup baik aspek virtual maupun fisik. Dalam tahap awal, Samsung akan menerapkan konsep Digital Twin menggunakan pustaka Nvidia Omniverse. Teknologi ini memungkinkan simulasi lengkap terhadap operasi fabrikasi, memprediksi anomali, melakukan pemeliharaan prediktif, dan mengoptimalkan proses secara virtual sebelum diterapkan ke fasilitas fisik. Pabrik Samsung di Taylor, Texas, adalah salah satu lokasi yang direncanakan untuk proyek ini.

Secara spesifik, AI ini memberikan peningkatan kinerja yang dramatis dalam proses kunci pembuatan chip. Samsung mencatat adanya lonjakan kinerja hingga 20 kali lipat dalam komputasi litografi. Peningkatan ini dicapai melalui penggunaan pustaka Nvidia cuLitho dan CUDA-X untuk koreksi kedekatan optik (optical proximity correction). Teknologi ini mempercepat prediksi dan koreksi pola berbasis AI selama proses pembuatan, yang secara signifikan mempersingkat siklus pengembangan chip.

Ekspansi Ekosistem AI Samsung dan Kemitraan Jangka Panjang

Kolaborasi Samsung dan Nvidia meluas jauh melampaui pabrik. Kemitraan yang telah terjalin lebih dari 25 tahun (berawal dari penggunaan DRAM Samsung pada kartu grafis Nvidia) kini berkembang ke teknologi memori canggih, seperti HBM4. Chip HBM4 Samsung, yang menggabungkan DRAM kelas 10nm dengan base die logika 4nm, mampu mencapai kecepatan hingga 11Gbps, melampaui standar industri saat ini.

Di sektor software dan aplikasi, Samsung telah menerapkan model AI buatannya—yang dikembangkan di atas Nvidia accelerated computing dan kerangka Megatron—di lebih dari 400 juta perangkat Samsung dan sistem manufaktur internal (untuk aplikasi seperti penerjemahan waktu nyata).

Selain itu, kedua perusahaan ini memimpin pengembangan teknologi komunikasi AI-RAN (AI Radio Access Network) bersama operator telekomunikasi Korea dan akademisi. Pendekatan ini menanamkan komputasi AI langsung ke jaringan seluler, memungkinkan perangkat edge computing seperti robot dan drone melakukan inferensi komputasi dengan cepat. Integrasi platform seperti Nvidia Jetson Thor dan RTX PRO 6000 Blackwell Server Edition pada robotika Samsung juga memastikan eksekusi tugas cerdas dan pengendalian keselamatan yang optimal melalui simulasi virtual dan data nyata.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *