Persaingan sengit antara dua raksasa teknologi, Samsung dan Apple, terus berlanjut di pasar smartphone dunia. Berdasarkan laporan terbaru dari firma riset global Omdia untuk kuartal ketiga (Q3) tahun 2025, Samsung berhasil mempertahankan takhtanya sebagai vendor ponsel nomor satu di dunia.
Keberhasilan Samsung kali ini ditopang oleh strategi ganda yang efektif: mengandalkan model premium lipat terbaru, sekaligus memperkuat segmen entry-level di pasar negara berkembang.
Samsung Unggul Tipis di Puncak Klasemen
Pada periode Q3 2025, Samsung berhasil mengapalkan sebanyak 60,6 juta unit ponsel, mencatatkan kenaikan dari 57,5 juta unit pada kuartal yang sama di tahun 2024. Volume pengiriman ini memberi Samsung pangsa pasar global sebesar 19%.
Menurut Omdia, pertumbuhan yang dicapai Samsung sebagian besar didorong oleh dua pilar utama:
- Segmen Premium: Penjualan yang kuat dari model flagship lipat Galaxy Z Fold7 dan Galaxy Z Flip7.
- Segmen Menengah ke Bawah: Kontribusi signifikan dari model populer seperti Galaxy A07 dan Galaxy A17.
Laporan tersebut juga menyoroti peran penting dari pasar Asia-Pasifik dan Timur Tengah, di mana permintaan terhadap seri Galaxy A tetap tinggi, berkontribusi besar pada kinerja pengiriman Samsung secara keseluruhan.
Apple Mengejar dengan Peningkatan iPhone 17
Apple membuntuti ketat di posisi kedua dengan perolehan pangsa pasar 18%. Meskipun selisihnya tipis, perusahaan yang didirikan Steve Jobs ini mencatatkan kenaikan pengiriman sebesar 4% dari tahun sebelumnya, mencapai 56,5 juta unit (naik dari 54,5 juta unit di Q3 2024).
Meskipun iPhone 17 baru diluncurkan beberapa minggu sebelum akhir kuartal, Omdia mencatat bahwa penjualan model dasar iPhone 17 melampaui ekspektasi. Hal ini diduga karena Apple menawarkan kapasitas penyimpanan yang lebih besar tanpa menaikkan harga jual. Sementara itu, permintaan untuk model iPhone 17 Pro dan iPhone 17 Pro Max tetap tinggi di berbagai wilayah.
Diperkirakan, permintaan yang terus meningkat dari pasar negara berkembang, termasuk India, akan menjadi pendorong utama bagi pertumbuhan pengiriman Apple di sisa tahun ini.
Xiaomi dan Transsion Ambil Bagian Pasar
Di posisi ketiga, Xiaomi berhasil mempertahankan pangsa pasarnya di angka 14%, setelah berhasil mengirimkan 43,4 juta unit ponsel, sedikit naik 1% dari tahun sebelumnya. Meskipun sempat menghadapi penurunan di pasar Tiongkok akibat berakhirnya program subsidi pemerintah, pertumbuhan kuat di Asia Pasifik dan kawasan lain berhasil menyeimbangkan kinerja globalnya.
Sementara itu, Transsion (pemilik merek Infinix, Tecno, dan Itel) mengekor di peringkat keempat dengan total pengapalan 28,6 juta unit. Transsion mencatatkan pertumbuhan tercepat di antara semua vendor, yaitu sebesar 12%, menunjukkan dominasi mereka yang semakin kuat di pasar Afrika dan Asia.
Secara keseluruhan, laporan Omdia menggarisbawahi bahwa pasar ponsel global di Q3 2025 hanya tumbuh tipis sebesar 3%. Pertumbuhan ini sebagian besar didorong oleh kekuatan di segmen entry-level dan segmen premium, sementara kinerja di kelas menengah (mid-range) masih menunjukkan tren yang relatif lemah.

