Kalian pasti pernah dengar dong tentang IP Rating dengan kode IP53, IP67, IP68, dan lain sebagainya yang biasa digunakan pada perangkat seperti Smartphone atau Gadget?
Sekarang banyak orang yang mencari smartphone atau gadget yang memiliki sertifikat IP Rating tersebut dengan alasan bahwa bila memiliki sertifikasi ini maka tahan air dan bisa dicelupkan ke dalam air seperti contohnya hp flagship kebanyakan.
Apa sih sebenarnya IP Rating itu? dan benarkah setiap perangkat dengan fitur tersebut pasti anti air?
Pengertian IP Rating
Sederhananya, IP Rating ini adalah pernyataan perlindungan terhadap benda atau substansi terhadap benda-benda dari luar produk supaya tidak bisa masuk kedalam produk.
Jadi sebenarnya perangkat dengan IP Rating ini bukan berarti pasti boleh dicelup kedalam air.
Harusnya bagaimana dong?
Oke, mari langsung saja kita bahas secara lengkap tentang IP Rating ini, bagaimana cara bacanya dan seperti apa aturan mainnya sebetulnya? Silahkan disimak tulisan ini sampai selesai ya biar tambah paham.
Baca Juga: 4 Masalah Yang Paling Sering Muncul di Perangkat Xiaomi Mi 11 Lite, Salah Satunya Soal Fingerprint
IP ini adalah singkatan dari INGRESS PROTECTION, jadi ini adalah proteksi dari kemasukan benda yang nyata. Ini adalah standar daya tahan proteksi terhadap benda dari luar yang mungkin masuk ke dalam produk.
Standar ini diterbitkan oleh International Electrotechnical Commission (IEC), jadi produsen tidak bisa main asal pasang rating saja, harus disetujui atau diapprove oleh IEC dulu, harus ada tes atau pengujian terlebih dahulu.
IP Rating ini juga memiliki beberapa tingkatan ketahanan yang ditandai 2 kode berupa angka atau huruf.
Cara Baca Kode IP Rating
Nah setelah tahu pengertian IP Rating secara mendasar, sekarang kita lanjut ke cara membaca kodenya, kan ada macam-macam tuh ya, ada IPX2, IPX3, IP53, 1P67 dan seterusnya?
Cara bacanya begini, pertama-tama perhatikan tulisan IP yang ada di depannya, jadi ini standar ya, harus ada IP dulu di depan lalu tanpa jeda atau tanpa tanda baca lain, dibelangkannya akan menyusul dua angka atau hufur X.
Nah, kedua angka di belakang IP ini yang paling penting dibahas pada artikel ini.
Setelah dua angka ini bisa jadi ada tambahan sampai dua huruf untuk menjelaskan proteksi ekstra-nya, tapi kali ini kita bahas yang 2 di awal saja.
Untuk digit pertama setelah hurup IP tadi, ini menunjukan proteksi terhadap benda padat, tidak harus debu. Dan biasanya menggunakan salah satu angka dan huruf ini 0, X, 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.
Sekarang mari kita lihat arti dari angka-angka tersebut:
- Angka 0 artinya diuji tapi dinyatakan tidak ada proteksi sama sekali,
- Huruf X biasanya digunakan untuk kondisi dimana produsen tidak punya data cukup atau singkatnya tidak melakukan pengujian dan tidak menjanjikan proteksi apa-apa. Jadi, bisa jadi ada proteksinya tapi tidak dijanjiin. Itu sebabnya biasanya produsen pakai huruf X.
- Angka 1 Artinya proteksi terhadap benda padat dengan ukuran lebih dari 50 mm, contohnya telapak tangan, jadi benda dapat dimasukkan telapak tangan.
- Angka 2 artinya proteksi terhadap benda padat dengan ukuran lebih dari 12,5 mm, seperti jari tangan misalnya, contohnya colokan listrik ada yang pakai IP22, artinya angka 2 pertama itu kalau kemasukan jari tangan tidak masalah.
- Angka 3 artinya proteksi terhadap benda padat dengan ukuran lebih dari 2,5 mm, seperti misalnya kabel, jadi kalau misalkan benda tersebut kemasukan kabel gak ada masalah.
- Angka 4 artinya proteksi terhadap benda padat dengan ukuran lebih dari 1 mm, contohnya seperti serangga mungkin, supaya pas serangga masuk gak masalah.
- Angka 5 artinya tidak sepenuhnya terproteksi dari debu, tapi jumlah debu yang masuk ke dalam perangkat tidak sampai mengganggu kinerja perangkat.
- Kemudian angka 6 itu sepenuhnya diproteksi terhadap debu, ini vakum, jadi tidak ada debu yang bisa masuk ke dalam perangkat itu. Dan biasanya pengujiannya dilakukan sampai delapan jam untuk ngetes debu bener-bener tidak masuk.
Nah, untuk pengertian dari digit pertama ini sudah paham ya? Sekarang kita lanjut bahas kode digit bagian ke dua.
Nah, kemudian untuk digit yang kedua setelah IP, ini menunjukan proteksi terhadap air. Seperti yang biasa digunakan pada smartphone flagship. Umumnya angka yang digunakan adalah 0, 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7, dan 8.
Berikut penjelasan dari angka-angka tersebut:
- Angka 0 artinya tidak ada proteksi,
- Angka 1 artinya proteksi terhadap tetesan air dari atas setara 1 mm curah hujan selama 10 menit,
- Angka 2 artinya proteksi terhadap tetesan air dari atas setara dengan 3 mm curah hujan, hingga saat perangkat dimiringkan dengan sudut 15° dari posisi normal, dengan empat posisi dari dua sudut selama 2,5 menit setiap posisi. Ini yang biasa ada pada earbuds atau TWS.
- Angka 3 artinya proteksi terhadap semprotan air hingga kemiringan 60° dari posisi vertikal menggunakan alat Oscillating Tube atau Spray Nozzle dengan tekanan 50-150 kPa dan volume air 10 liter per menit selama 15 menit dalam kondisi counter balance Shield/ pelindung dipasang.
- Angka 4 artinya proteksi terhadap guyuran air dari berbagai sudut, Metode pengetesannya dan durasinya sama seperti IPX3, perbedaannya pada metode Oscillating Tube perangkat dirotasi secara menyeluruh, dan pada metode Nozzle Spray, pelindung dalam kondisi terlepas.
- Angka 5 artinya proteksi terhadap semprotan air kencang atau water jet, ini sudah lebih kencang lagi, pengetesannya adalah menggunakan Noozle berukuran 6,3 mm yang disemprotkan dari segala arah dengan volume air 12,5 liter per menit dan tekanan 30 kPa dan jarak tiga meter. tes dilakukan selama satu menit setiap meter per segi dengan durasi total minimal 15 menit.
- Angka 6 artinya proteksi terhadap semprotan air yang lebih kencang lagi/ powerfull water jet, menggunakan nozzle berukuran 12,5 mm dari segala arah, dengan volume air 100 liter per menit, tekanan 100 kPa dari jarak tiga meter. tes dilakukan selama satu menit setiap meter persegi, dengan durasi total minimal tiga menit.
- Angka 7 artinya proteksi terhadap penenggelaman perangkat ke dalam air hingga 1000 mm selama 30 menit.
- Angka 8 artinya proteksi terhadap penenggelaman perangkat ke dalam air dengan durasi tes selama 30 menit atau lebih dan kedalaman (minimal 1000 mm, umumnya hingga 3000 mm) yang disepakati oleh produsen perangkat.
Nah, jelas ya kenapa smartphone flagship yang diklaim tahan air selalu menggunakan IP67 atau IP68, karena kedua IP Rating ini lah yang teruji tahan terhadap debu dan dapat ditenggelamkan ke dalam air.
Namun ada hal yang perlu diingat kalau IP Rating tidak sama dengan Label Waterproof, itu beda! Ini lebih mirip Label Water Resistance, cuma ini yang regulated.
Memiliki IP Rating itu berarti dalam kondisi normal gadget bisa menerima perlakuan ekstrim sesuai dengan ratingnya tadi, jadi kalau misalnya ada smartphone pakai IP68 berarti dia kedap, tidak bisa kemasukan debu, dan dia bisa masuk ke dalam air minimum kedalaman sekitar 1,5 meter selama 30 menit.
Lalu kalau misalnya smartphone itu pakai IP53, itu berarti dia tidak sepenuhnya terproteksi debu tapi ada proteksi debunya, debu bisa masuk tapi tidak merusak, sementara proteksi terhadap airnya hanya sebatas semprotan air sedang, jadi mungkin seperti kehujanan masih aman.
Jadi tidak bisa asal bilang kalau sudah ada IP Ratingnya sudah pasti bisa dicelupin ke dalam air, belum tentu! Cek dulu kode di belakangnya berapa dan perhatikan table nya lagi.
Dan walaupun sudah pakai IP68 tetap saja harus perhatikan konektor-konektornya, kalau misalnya konektornya basah habis kecebur air jangan langsung dipakai ngecas, itu juga bikin masalah nanti.
Lalu perhatikan juga bahwa air disini adalah air bersih tanpa mineral, jadi bukan air laut atau air ada garamnya itu tidak masuk hitungan.
Dikasih proteksi itu buat jaga-jaga saja di awal, bukan berarti perangkat selalu diijinkan kena air, karena semakin sering terkena air maka akan semakin pendek juga usia proteksi atau seal pelindung yang ada di perangkat tersebut.
Lalu Buat Apa sih Proteksi ini?
IP Rating ini sebaiknya kita anggap sebagai proteksi terhadap kejadian yang tidak disengaja untuk kondisi ekstrim, tapi tidak semestinya dicemplungin secara sengaja ya.
Proteksi ini akan sangat berguna ketika misalnya nelpon atau navigasi ngecek GPS di tengah hujan, sering dong bagi yang suka motoran dan yang suka kegiatan outdoor, kalau dia punya rating IP68 ya aman, dan jika pakai IP53 kalau hujannya ringan masih aman juga.
Lalu kedua menggunakan gadget untuk olah raga, keringat dan cuaca itu bisa merusak gadget yang tanpa proteksi air, sementara yang ada IP ratingnya, misalnya IPX2, IPX3 paling tidak untuk air keringat itu aman.
Lalu menggunakan gadget di daerah pantai atau di laut seperti di atas kapal, ini udaranya lembab dan cenderung asin, ini bahaya untuk komponen internal gadget, gadget apapun itu. Nah dengan adanya proteksi ekstra itu memastikan bahwa komponen internal nya itu tidak akan mengalami korosi.
Dan kondisi-kondisi ekstrim lainnya yang berpotensi dapat merusak komponen dalam pada perangkat.
Oh ya, kalau kalian pengen bawa hpnya menyelam sebaiknya gunakan casing buat nyelam, jangan dicemplungin atau diselamkan hp-nya doang, jangan!. Setidaknya kalau kalian pakai smartphone yang ada IP Ratingnya, kalian tahu kalau casing anti airnya bocor dan kena ke smartphonenya itu masih gak masalah, tapi tekanan utamanya akan dihandle oleh casing atau enclosure anti air itu, jadi anggap proteksi ganda.
Dan jangan nekat menyemplungkan hp dengan IP Rating apalagi kalau sudah tua umurnya, itu bisa masalah. Seal proteksinya itu mungkin sudah mengeras atau sudah tidak efektif lagi pada saat kita mau menguji dalam kondisi yang paling ekstrim.
Nah, Jadi kalau mau cari gadget dengan IP Rating sudah tahu cara bacanya ya, jangan berharap lebih dari apa yang dijanjikan, setidaknya IP Rating akan bisa membantu sebuah smartphone atau gadget jadi lebih aman untuk jangka panjang.