Risiko Membeli Smartphone Tidak Resmi (Smartphone BM) yang Perlu Anda Ketahui!

Adi Kusanto

Membeli smartphone yang tidak resmi bisa menguntungkan Anda dari sisi harga yang lebih murah, tetapi ada banyak risiko yang harus Anda pertimbangkan. 

Smartphone tidak resmi atau biasa disebut juga smartphone BM (Black Market) seringkali dijual dengan harga yang lebih murah daripada smartphone resmi yang dijual di toko-toko resmi. Namun, sebelum memutuskan untuk membeli smartphone BM, Anda harus mengetahui risiko dan dampak yang mungkin timbul sebagai akibat dari pembelian tersebut. 

Mau tahu apa saja dampaknya? Nah, diartikel ini kami akan membagikan beberapa dampak atau risikonya. Silahkan disimak ya.

Baca Juga: Tips Membeli iPhone Second (Bekas) Agar Dapat yang Berkualitas!

Berikut beberapa Risiko yang mungkin terjadi ketika Anda Membeli Smartphone Tidak Resmi

Diantaranya adalah sebagai berikut:

1. Tidak ada garansi resmi

Salah satu risiko yang paling besar ketika membeli smartphone BM adalah tidak ada garansi resmi yang diberikan oleh produsen. Karena hp atau smartphone BM biasanya merupakan produk impor ilegal, maka produsen resmi tidak akan memberikan garansi resmi pada produk tersebut. Jika ada kerusakan pada smartphone BM yang Anda beli, maka Anda harus membawanya ke tukang reparasi atau bengkel smartphone terdekat dan biaya perbaikan akan ditanggung oleh Anda sendiri. 

2. Kualitas yang meragukan

Smartphone BM seringkali dibuat dengan menggunakan bahan-bahan yang murah dan proses produksi yang tidak memenuhi standar kualitas yang diatur oleh produsen resmi. Oleh karena itu, smartphone BM memiliki kemungkinan lebih besar untuk mengalami kerusakan atau cacat produksi daripada smartphone resmi. Beberapa kasus yang sering terjadi pada smartphone BM antara lain layar retak atau pecah, baterai yang cepat habis, atau masalah lain pada sistem operasi. 

3. Legalitas yang meragukan

Selain risiko kerusakan atau cacat produksi, membeli smartphone BM juga dapat menimbulkan risiko legalitas yang cukup besar. Smartphone BM yang dijual di pasaran seringkali tidak memiliki sertifikasi dari Badan Regulasi Telekomunikasi Indonesia (BRTI) atau tidak memiliki izin edar dari pemerintah. Hal ini bisa membuat Anda terlibat dalam tindak pidana perdagangan ilegal atau tindak pidana lainnya tergantung pada kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah. 

4. Tidak dapat mengakses internet

Ini hal yang umum terjadi, karena IMEI tidak terdaftar di dalam sistem regulasi, maka smartphone yang tidak dijual resmi kemungkinan besar tidak akan bisa mengakses jaringan internet seluler di dalam negeri. 

5. Penggunaan yang tidak terjamin aman

Smartphone BM juga bisa memiliki risiko keamanan yang tinggi karena biasanya tidak dilengkapi dengan sistem keamanan yang memadai. Ada kemungkinan besar bahwa smartphone BM yang Anda beli telah dimodifikasi oleh penjualnya untuk menghilangkan sistem keamanan dan membuka pintu bagi penggunaan yang tidak sah seperti hacking, penyadapan atau pengambilan data pribadi.

Itulah beberapa risiko dan dampak yang mungkin timbul ketika Anda membeli Smartphone yang tidak resmi, alih-alih ingin mendapatkan smartphone dengan harga murah, yang ada malah menimbulkan ketidaknyamanan dalam penggunaan sehari-hari, dan biaya perbaikan yang jauh lebih mahal. 

Dampak atau Risiko lain ketika Membeli Smartphone Tidak Resmi

Selain dari yang disebutkan diatas tadi, ada beberapa efek atau risiko lain yang mungkin timbul akibat pembelian smartphone BM yang tidak resmi, di antaranya adalah:

  • Tidak mendapatkan dukungan atau pembaruan sistem operasi. Produsen smartphone resmi biasanya memberikan dukungan dan pembaruan sistem operasi secara teratur untuk memperbaiki bug, meningkatkan performa, dan memberikan fitur baru pada perangkat mereka. Namun, pada smartphone BM, Anda mungkin tidak mendapatkan dukungan atau pembaruan sistem operasi secara reguler karena produsen resmi tidak akan memberikan layanan tersebut pada produk ilegal. 
  • Ketersediaan suku cadang yang terbatas. Jika smartphone BM yang Anda beli mengalami kerusakan atau perlu diganti suku cadang, Anda mungkin akan kesulitan mencari suku cadang tersebut. Ketersediaan suku cadang untuk smartphone BM biasanya terbatas karena produk tersebut bukan berasal dari produsen resmi dan tidak dijual di toko-toko resmi. 
  • Kehilangan nilai jual yang lebih cepat. Smartphone BM biasanya memiliki nilai jual yang lebih rendah daripada smartphone resmi. Hal ini karena produk tersebut tidak memiliki garansi resmi, kualitas yang meragukan, dan legalitas yang tidak jelas. Oleh karena itu, jika Anda memutuskan untuk menjual smartphone BM Anda di kemudian hari, nilai jualnya mungkin akan turun lebih cepat dibandingkan dengan smartphone resmi.

Kesimpulan

Memiliki smartphone adalah kebutuhan bagi sebagian besar orang di era digital saat ini. Namun, penting bagi Anda untuk mempertimbangkan risiko dan dampak yang mungkin timbul sebelum memutuskan untuk membeli smartphone BM yang tidak resmi. Risiko kerusakan, legalitas yang meragukan, dan keamanan yang kurang terjamin adalah beberapa faktor yang harus dipertimbangkan sebelum memutuskan untuk membeli smartphone BM. 

Jika Anda ingin memiliki smartphone dengan kualitas terjamin dan mendapatkan layanan purna jual yang tinggi, maka lebih baik membeli smartphone dari toko resmi yang memberikan garansi resmi dan layanan purna jual yang baik untuk menjamin kualitas dan keamanannya. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *