Penjualan iPhone 15 di Dubai Ricuh, Pembeli Saling Dorong 

Adi Kusanto
Penjualan Perdana iPhone 15 di Dubai
kericuhan antar pembeli di Dubai karena berebut dan berdesakan untuk membeli iPhone 15 | Sumber: Uzone Indonesia

Penjualan perdana iPhone 15 di Dubai, Uni Emirat Arab, pada tanggal 22 September 2023 berubah menjadi kacau karena terjadi kericuhan antara pembeli. Kericuhan ini terjadi karena ratusan orang berdesakan untuk masuk ke Apple Store di salah satu mall di Dubai. Beberapa orang yang tidak sabar untuk mendapatkan iPhone 15 pun mulai mendesak antrean, yang menyebabkan ketegangan dan akhirnya perkelahian.

Dalam video yang beredar di media sosial, terlihat beberapa orang saling mendorong dan berkelahi. Para penjaga keamanan pun harus turun tangan untuk membubarkan kerumunan dan mengamankan situasi.

Akibat perkelahian ini, beberapa orang mengalami luka-luka. Beberapa orang juga dikabarkan ditangkap oleh polisi.

Baca Juga: Segini Besaran Pajak untuk Pembelian iPhone 15 di Luar Negeri, Dihitung Langsung oleh Bea Cukai 

Kericuhan ini menjadi bukti bahwa tingginya antusiasme terhadap produk tertentu dapat menimbulkan kerumunan dan bahkan kekerasan. Oleh karena itu, diperlukan pengawasan yang ketat dari pihak-pihak terkait untuk mencegah terjadinya hal-hal yang tidak diinginkan.

Berikut adalah beberapa faktor yang diduga menjadi penyebab kericuhan ini:

  • Tingginya antusiasme masyarakat terhadap iPhone 15. iPhone 15 merupakan salah satu produk Apple yang paling dinanti-nantikan. Produk ini memiliki sejumlah fitur baru yang menarik, seperti layar yang lebih besar, kamera yang lebih canggih, dan performa yang lebih kencang. Tingginya antusiasme masyarakat terhadap iPhone 15 ini menyebabkan banyak orang rela mengantre berjam-jam untuk mendapatkannya.
  • Harga iPhone 15 yang cukup mahal. iPhone 15 dijual dengan harga yang cukup mahal, mulai dari USD 1.099 untuk model standar. Harga yang mahal ini membuat beberapa orang merasa perlu untuk bersaing demi mendapatkan iPhone 15 dengan harga yang lebih baik saat penjualan perdana, sehingga menyebabkan orang mau mengantri dan berdesakan.
  • Kurangnya pengawasan dari pihak Apple atau pengelola mal. Pihak Apple dan pengelola mal seharusnya menyediakan pengawasan yang lebih ketat untuk mencegah terjadinya kericuhan. Pengawasan yang ketat ini dapat dilakukan dengan menempatkan lebih banyak penjaga keamanan di lokasi penjualan, atau dengan memasang sistem antrian yang lebih teratur.

Peristiwa ini juga menjadi pelajaran bagi masyarakat untuk lebih tertib dan mengendalikan diri saat membeli produk baru, terutama jika produk tersebut sangat diminati. Penting untuk diingat bahwa keselamatan dan keamanan diri sendiri dan orang lain adalah yang terpenting.

Sumber: Uzone Indonesia

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *